Kamis, 14 Oktober 2010

Ternyata janin 17 pekan sudah bisa tersenyum lebar


Janin berusia 17 pekan tersenyum lebar dalam foto hasil pemindaian Ultrasonography (USG). Hasil pemindaian juga dinilai mengisyaratkan bayi tersebut bisa merasa senang ataupun sedih lebih awal dari yang diperkirakan.

Hasil pemindaian juga bakal memicu desakan dari para dokter agar menurunkan batas usia janin yang bisa digugurkan dari batas maksimal 24 pekan. Mereka mengklaim janin di usia tersebut sudah bisa merasakan sakit sehingga prosedur aborsi di usia itu dinilai tidak manusiawi.

Akan tetapi, banyak ahli yang mempertanyakan klaim tersebut. Mereka menilai janin secara alamiah tidak sadar di dalam rahim dan tidak bisa merasakan apapun.


Profesor Stuart Campbell, yang mengambil foto janin tersenyum itu di kliniknya di London dengan peralatan pemindai 3-D dan 4-D, mengatakan foto tersebut tidak lantas menunjukkan si janin merasakan sesuatu. Akan tetapi, kata Campbell, janin itu yang pasti menunjukkan perangai manusia.

“Ini merupakan ekspresi kegembiraan manusia dari janin. Saya telah melihat janin dengan muka menangis di usia 18 atau 19 pekan, tetapi tidak tersenyum manis seperti ini,” ujar Campbell. “Ini rekor terdini.”

Campbell, mantan obstetrik dan gynaecology di King's College dan Rumah Sakit St George's London, mengaku tidak tahu penyebab senyuman janin tersebut.

“Itu merupakan bagian ekspresi termasuk menguap dan pergerakan saat bernafas serta membuka kelopak mata. Tentunya itu membuat ekspresi wajah menangis,” tambah Campbell.

Janin tersebut rencananya lahir pada Januari mendatang. Orang tua janin, Louise dan Sam Henry dari Swallowfield, mengaku terkejut melihat wajah tersenyum lebar saat pemeriksaan rutin.

Henry, 40 tahun, mengatakan, “Perhatian utama Anda di tahap ini adalah Anda memiliki janin yang sehat. Tapi dengan melihat si janin tersenyum, itu merupakan sesuatu yang fantastik.”

Eric Jauniaux, profesor obstetrics dan pengobatan janjin di Univesity College London, mengatakan, “Tidak ada emosi atau perasaan saat usia janin seperti itu. Janin baru bisa sakit atau merasakan sesuatu di usia 24 atau 28 pekan.”

“Di usia 17 pekan, koneksi antara otak dan tubuh sangat terbatas,” tambahnya.

Baca Juga:
Won Bin Terkesan Saat Menjadi relawan di Timor Leste


source: tempointeraktif.com
www.forum-buku.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar