Jules Rimet sempat tersenyum lega, karena gagasan menggelar Piala Dunia memperoleh respon positif dan berlangsung kontinyu empat tahun sekali, saying panasnya suhu politik ketika itu membuat turnamen ini terancam berhenti.
Perang Dunia II,membuat pentas Piala Dunia 1942 batal digelar dan sempat vakum 12 tahun, sambil menunggu rendahnya suhu politik, FIFA menggelar Kongres tanggal 1 Juni 1946, dan hasilnya Kongres memutuskan Brazil menjadi tuan rumah Piala Dunia berikutnya yang baru digelar pada tahun 1950.
Namun perhelatan Piala Dunia kali pertama pasca Perang Dunia II, dinilai kurang meriah dan beberapa Negara Eropah memutuskan absent dengan alas an masih trauma dengan dahsyatnya perang.
Tapi Inggris yang bergabung kembali dengan FIFA dan punya andil atas pecahnya Perang Dunia II, justru siap tempur mengikuti Piala Dunia 1950, keikut sertaan Inggris itu tak lepas dari lobby brilliant Jules Rimet, untuk membujuk dua petinggi sepakbola Inggris ketika itu Arthur Drewry dan Sir Stanley Rous.
Sejak Piala Dunia 1950, turnamen sepak bola sejagat pun mulai rutin digelar, sedangkan Slogan ‘ Football Without Frontier’ ( sepak bola tanpa batas ) mulai menggema, dan sejak itu pula jumlah Negara anggota FIFA semakin besar, karena diawal berdirinya FIFA hanya diprakarsai 7 negara, tetapi di Piala Dunia 1954 keanggotaan FIFA mencapai 85 negara.
Setelah Brazil FIFA kemudian menunjuk Swiss sebagai tuan rumah Piala Dunia 1954, saat Kongres FIFA digelar di Bern. Swiss dan Jules Rimet yang ketika itu berusia 80 tahunn memutuskan mundur dari jabatan Presiden FIFA, namun Bapak Piala Dunia itu tetap menjabat sebagai Presiden Kehormatan dan diberi kesempatan untuk menyerahkan Trofy ‘Jules Rimet’ kepada kapten timnas Jerman (Barat) yang memenangkan Piala Dunia 1954.
Ternyata ucapan selamat kepada Timnas Jerman itu merupakan isyarat salam perpisahan Jules Rimet dengan kejuaraan dunia, setahun setelah perhelatan Piala Dunia 1954, tepatnya Oktober 1955, Jules Rimet meninggal dunia
Perang Dunia II,membuat pentas Piala Dunia 1942 batal digelar dan sempat vakum 12 tahun, sambil menunggu rendahnya suhu politik, FIFA menggelar Kongres tanggal 1 Juni 1946, dan hasilnya Kongres memutuskan Brazil menjadi tuan rumah Piala Dunia berikutnya yang baru digelar pada tahun 1950.
Namun perhelatan Piala Dunia kali pertama pasca Perang Dunia II, dinilai kurang meriah dan beberapa Negara Eropah memutuskan absent dengan alas an masih trauma dengan dahsyatnya perang.
Tapi Inggris yang bergabung kembali dengan FIFA dan punya andil atas pecahnya Perang Dunia II, justru siap tempur mengikuti Piala Dunia 1950, keikut sertaan Inggris itu tak lepas dari lobby brilliant Jules Rimet, untuk membujuk dua petinggi sepakbola Inggris ketika itu Arthur Drewry dan Sir Stanley Rous.
Sejak Piala Dunia 1950, turnamen sepak bola sejagat pun mulai rutin digelar, sedangkan Slogan ‘ Football Without Frontier’ ( sepak bola tanpa batas ) mulai menggema, dan sejak itu pula jumlah Negara anggota FIFA semakin besar, karena diawal berdirinya FIFA hanya diprakarsai 7 negara, tetapi di Piala Dunia 1954 keanggotaan FIFA mencapai 85 negara.
Setelah Brazil FIFA kemudian menunjuk Swiss sebagai tuan rumah Piala Dunia 1954, saat Kongres FIFA digelar di Bern. Swiss dan Jules Rimet yang ketika itu berusia 80 tahunn memutuskan mundur dari jabatan Presiden FIFA, namun Bapak Piala Dunia itu tetap menjabat sebagai Presiden Kehormatan dan diberi kesempatan untuk menyerahkan Trofy ‘Jules Rimet’ kepada kapten timnas Jerman (Barat) yang memenangkan Piala Dunia 1954.
Ternyata ucapan selamat kepada Timnas Jerman itu merupakan isyarat salam perpisahan Jules Rimet dengan kejuaraan dunia, setahun setelah perhelatan Piala Dunia 1954, tepatnya Oktober 1955, Jules Rimet meninggal dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar