Sabtu, 21 Juni 2008

RUNTUHNYA IMPERIUM KOMUNIS Uni SOVYET

Oleh: Satar

Bagaimana sebenarnya sistem "demokrasi" yang berlaku di negara-negara komunis? Mari kita lihat sistem di negara Uni Sovyet sebelum negara itu bubar.

Sebelum tahun 1989 badan legislatif tertinggi Uni Sovyet disebut Sovyet Tertinggi. Sovyet artinya majelis, jadi Sovyet Tertinggi berarti Majelis Tertinggi. Untuk melaksanakan tugas pada saat Sovyet Tertinggi tidak bersidang dipilih satu presidium yang terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua satu dan 15 wakil ketua dari 15 republik Sovyet, ditambah
sejumlah anggota dan seorang sekretaris. Ketua Presidium inilah yang sering disebut sebagai presiden Uni Sovyet. Untuk menjalankan tugas eksekutif, Sovyet Tertinggi mengangkat sebuah Dewan Menteri atau kabinet yang beranggota sekitar 80 orang, yang dipimpin oleh seorang Perdana Menteri.

Walaupun resminya Sovyet Tertinggi merupakan pemegang wewenang tertinggi di Uni Sovyet, namun dalam praktek, yang lebih berkuasa adalah Polit Biro dan Komite Sentral Partai Komunis. Komite Sentral bersidang sebelum sidang Sovyet Tertinggi, dan disinilah diolah segala perundang-undangan serta calon-calon yang akan menempati kedudukan-kedudukan penting. Pada saat
Sovyet Tertinggi bersidang para anggotanya hanya tinggal menyetujui saja dengan suara bulat rancangan yang sudah disiapkan komite sentral partai itu. Jadi walaupun resminya keputusan diambil Sovyet Tertinggi namun badan itu sebenarnya hanya tukang stempel. Begitupun dalam hal pemilihan pejabat-pejabat penting.

Untuk mengendalikan kebijaksanaan negara, Komite Sentral Partai Komunis mengangkat sebuah Polit Biro yang beranggota antara 10 dan 12 orang ditambah sejumlah anggota kandidat, yang umumnya memegang posisi-posisi penting seperti kepala dinas rahasia KGB
dan menteri pertahanan. Polit Biro yang dipimpin sekretaris jenderal partai melakukan pertemuan sekali seminggu, dan apa yang dibicarakan jarang diketahui umum.

Pada tahun 1989, dalam semangat glasnost dan perestroika, sistem ketatanegaraan Sovyet mengalami perombakan. Pemilihan umum dengan multi-calon diselenggarakan untuk memilih Kongres Wakil-Wakil Rakyat yang beranggota 2250 orang. Sepertiga dipilih oleh Partai Komunis dan berbagai organisasi
kemasyarakatan lain, sepertiga lainnya dipilih langsung oleh rakyat melalui sistem distrik. Dan sepertiga lagi dipilih oleh berbagai republik yang tergabung dalam Uni Sovyet. Hasilnya mengejutkan. Calon-calon non-komunis terpilih dimana-mana.

Kongres Wakil-Wakil Rakyat bersidang memilih anggota Sovyet Tertinggi yang terdiri dari dua dewan. Di Sovyet Tertinggi yang baru keputusan tidak lagi diambil dengan suara bulat melainkan dengan pemungutan suara.

Sovyet Tertinggi yang baru kemudian memilih Sekretaris Jenderal Partai Komunis Mikhail Gorbachov menjadi ketua presidium menggantikan Andrei Gromyko. Dan sejak itu ia disebut Presiden Gorbachov. Tahun 1990, Gorbachov mengusulkan agar jabatan ketua
presidium diubah menjadi presiden eksekutif dengan diberi kekuasaan lebih besar. Semula Sovyet Tertinggi menolak, tetapi Gorbachov meminta Kongres Wakil Rakyat bersidang, dan usulnyapun terlaksana. Dan iapun mengangkat sejumlah pembantu yang tergabung dalam Dewan Kepresidenan.

Sementara itu Gorbachov yang semakin dibenci di kalangan komunis garis keras mempreteli kekuasaan polit biro. Pejabat yang memegang posisi penting seperti menteri luar negeri, kepala KGB, menteri pertahanan, tidak boleh lagi menjadi anggota polit biro. Dengan demikian polit biro tidak dapat lagi
mengatur kebijaksanaan pemerintah.

Inilah salahsatu pendorong kudeta komunis garis-keras terhadap Gorbachov bulan Agustus 1991. Namun dengan gagalnya kudeta itu, Presiden Gorbachov melepaskan diri dari partai komunis, dan seiring dengan itu kegiatan partai dilarang di kantor-kantor dan tempat-tempat kerja, serta di lingkungan angkatan
bersenjata.

Dan kelanjutannya sama kita ketahui, negara raksasa super-power Uni Sovyet itu akhirnya ambruk. Berbagai republik bagian yang sudah lama tidak percaya lagi pada sistem komunis karena tidak mampu memberi kemakmuran pada rakyat satu persatu menyatakan
melepaskan diri. Dan tanggal 26 Desember 1991 sehari setelah Gorbachov mengundurkan diri, negara adi-daya Uni Sovyet dengan resmi bubar. Bendera merah dengan tanda PALU ARIT yang berkibar di Kremlin diturunkan dan diganti dengan bendera tiga warna: putih, biru dan merah Rusia. Dengan demikian berakhirlah dominasi Partai Komunis di segala bidang kehidupan nasional.
Uni Sovyet pecah menjadi 15 negara: Federasi Rusia, Kazakstan, Ukraina, Moldova, Belarus, Lithuania, Latvia, Estonia, Armenia, Georgia, Azerbaijan, Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Kirgistan.


Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachov

Tentara Sovyet mundur dari Afganistan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar