Bengkulu-RoL, Selasa, 03 Juni 2008 16:04:00-- Pemerintah Jepang memberikan peluang bagi para pemuda Bengkulu untuk magang di berbagai perusahaan di negara itu dengan jumlah tak terbatas.
"Tidak ada pembatasan, berapa pun yang daftar dan dinyatakan lulus dalam seleksi akan diberangkatkan ke Jepang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Begnkulu Fauzi Hamid di Bengkulu, Selasa.
Saat ini, Disnaker membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin magang ke Negeri Sakura itu. Diharapkan sampai batas akhir pada awal Juli 2008 minimal ada 500 orang pendaftar.
Menurut dia, seleski bagi calon peserta memang cukup berat, diawali dengan verfikiasi admistrasi, dilanjutkan dengan tes tertulis, psikotes serta tes fisik (olahraga). Peserta juga harus sehat jasmani dan rohani.
Untuk jasmani, para calon berserta harus benar-benar sehat dan tidak boleh mempunyai penyakit walaupun hanya panu.
"Kalau diketahui memiliki panu walaupun kecil, maka dipastikan akan gugur, apalagi jika mengindap penyakit lain seperti tubercolusis (TBC)," katanya.
'
Karena ketatnya seleksi, pada 2006 dari 500 orang pendaftar dan mengikuti seleksi hanya 120 orang yang lulus dan diberangkatkan, dan pada 2007 dari 500 peserta hanya 80 orang lulus dan diberangkatkan.
"Kita harapkan pada 2008, akan lebih banyak lagi yang lulus. Kalau pun tidak 100 persen minimal 50 persen," katanya.
Ia juga menjelaskan, peserta hasil selesksi 2006 diberangkatkan 2007, yang lulus 2007 diberangkatkan 2008, jadi hasil penjaringan tahun ini baru akan dimagangkan pada 2009.
Sebelum diberangkatkan ke Jepang, para peserta mengikuti pelatihan selama empat bulan, yakni dua bulan di Bengkulu dan dua bulan di Jakarta. Menurut dia, para TKI itu akan bekerja dengan status sebagai tenaga magang selama tiga tahun.
Namun, meski statusnya sebagai tenaga magang, mereka akan menerima imbalahan yang nilai cukup besar yakni pada tahun pertama sebesar 80 ribu dolar AS, dan tahun kedua dan ketiga 90 ribu dolar. Ketika program selesai mereka juga akan diberi uang saku sebagai modal usaha.
Program magang ke Jepang merupakan kerjasama pemerintah Jepang dengan Indonesia, karena itu memang para peserta ada jaminan, baik dari keselamatan maupun penghasilan
"Tidak ada pembatasan, berapa pun yang daftar dan dinyatakan lulus dalam seleksi akan diberangkatkan ke Jepang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Begnkulu Fauzi Hamid di Bengkulu, Selasa.
Saat ini, Disnaker membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin magang ke Negeri Sakura itu. Diharapkan sampai batas akhir pada awal Juli 2008 minimal ada 500 orang pendaftar.
Menurut dia, seleski bagi calon peserta memang cukup berat, diawali dengan verfikiasi admistrasi, dilanjutkan dengan tes tertulis, psikotes serta tes fisik (olahraga). Peserta juga harus sehat jasmani dan rohani.
Untuk jasmani, para calon berserta harus benar-benar sehat dan tidak boleh mempunyai penyakit walaupun hanya panu.
"Kalau diketahui memiliki panu walaupun kecil, maka dipastikan akan gugur, apalagi jika mengindap penyakit lain seperti tubercolusis (TBC)," katanya.
'
Karena ketatnya seleksi, pada 2006 dari 500 orang pendaftar dan mengikuti seleksi hanya 120 orang yang lulus dan diberangkatkan, dan pada 2007 dari 500 peserta hanya 80 orang lulus dan diberangkatkan.
"Kita harapkan pada 2008, akan lebih banyak lagi yang lulus. Kalau pun tidak 100 persen minimal 50 persen," katanya.
Ia juga menjelaskan, peserta hasil selesksi 2006 diberangkatkan 2007, yang lulus 2007 diberangkatkan 2008, jadi hasil penjaringan tahun ini baru akan dimagangkan pada 2009.
Sebelum diberangkatkan ke Jepang, para peserta mengikuti pelatihan selama empat bulan, yakni dua bulan di Bengkulu dan dua bulan di Jakarta. Menurut dia, para TKI itu akan bekerja dengan status sebagai tenaga magang selama tiga tahun.
Namun, meski statusnya sebagai tenaga magang, mereka akan menerima imbalahan yang nilai cukup besar yakni pada tahun pertama sebesar 80 ribu dolar AS, dan tahun kedua dan ketiga 90 ribu dolar. Ketika program selesai mereka juga akan diberi uang saku sebagai modal usaha.
Program magang ke Jepang merupakan kerjasama pemerintah Jepang dengan Indonesia, karena itu memang para peserta ada jaminan, baik dari keselamatan maupun penghasilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar