JAKARTA, KAMIS – Indonesia kalah cepat dengan Malaysia untuk mematenkan bahwa batik adalah hasil warisan budaya yang asli Indonesia. Siapa cepat, dia dapat. Itulah yang digunakan Malaysia untuk mengakui bahwa batik merupakan budayanya.
Demikian disampaikan Staf Ahli Menko Kesra bidang Ekonomi Kerakyatan dan Informasi, Komet Mangiri dalam Konfrensi Pers Ekonomi Kerakyatan dalam Pekan Produk Budaya indonesia (PPBI) 2008 di Jakarta Convention Center, Kamis (5/6).
“Kita harus menunjukkan dengan nyata pada masyarakat luas, bahwa kualitas batik kita jauh lebih bagus dari Malaysia” ujar Komet.
Komet menambahkan, dengan digelarnya PPBI 2008 ini semakin menunjukkan pada masyarakat bahwa kain batik produksi Indonesia jauh lebih berkualitas. “Tahun lalu sebenarnya kita akan membawa sejumlah warisan budaya Indonesia termasuk batik untuk dipamerkan di Perancis, tapi gagal karena gedung-gedung pameran disana sudah penuh disewa 2 tahun mendatang” ujarnya.
“Rencana ke depan, saya akan ajukan kepada pemerintah untuk memamerkan hasil budaya kita, paling tidak ke Australia,” tambah Komet.
Demikian disampaikan Staf Ahli Menko Kesra bidang Ekonomi Kerakyatan dan Informasi, Komet Mangiri dalam Konfrensi Pers Ekonomi Kerakyatan dalam Pekan Produk Budaya indonesia (PPBI) 2008 di Jakarta Convention Center, Kamis (5/6).
“Kita harus menunjukkan dengan nyata pada masyarakat luas, bahwa kualitas batik kita jauh lebih bagus dari Malaysia” ujar Komet.
Komet menambahkan, dengan digelarnya PPBI 2008 ini semakin menunjukkan pada masyarakat bahwa kain batik produksi Indonesia jauh lebih berkualitas. “Tahun lalu sebenarnya kita akan membawa sejumlah warisan budaya Indonesia termasuk batik untuk dipamerkan di Perancis, tapi gagal karena gedung-gedung pameran disana sudah penuh disewa 2 tahun mendatang” ujarnya.
“Rencana ke depan, saya akan ajukan kepada pemerintah untuk memamerkan hasil budaya kita, paling tidak ke Australia,” tambah Komet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar