Mendesain kamar untuk remaja tidak kalah menyenangkan. Banyak sekali ragam pilihan desain yang dapat diaplikasikan di kamar tersebut.
Dalam tahap perencanaannya, desain kamar remaja putri tentu berbeda dengan desain kamar remaja putra. Sebab, begitu banyak hal penting untuk diperhatikan karena usia remaja adalah usia seorang anak sedang mencari jati diri di lingkungannya.
Dia sudah mulai merasa butuh privasi dan sudah bisa mulai berpikir bahwa dirinya cukup dewasa untuk mengatur diri sendiri. Biasanya, perbedaan dua kamar tersebut terletak pada pemilihan warna dan tata letak pengaturannya.
Ambil contoh, jarang sekali remaja putra yang mengaplikasikan warna merah muda ke dalam desain kamarnya. Begitu sebaliknya, sangat jarang remaja putri yang mengaplikasikan warna biru untuk warna cat dinding dan wallpaperdi kamarnya. Begitu pun saat menata furnitur di kamar. Remaja putri cenderung lebih rapi dan indah.
Sementara, remaja putra lebih fleksibel dan tak jarang sisi fungsionalnya lebih dinomorsatukan dibandingkan keteraturan letak posisi furnitur tersebut. Untuk itu, hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah, tanyalah keinginan anak Anda, ingin desain kamar seperti apa? Setelah itu, biarkan dia mendesain sesuai keinginannya.
Sementara, posisi Anda tetap sebagai orang tua yang terus mendampinginya dengan sesekali memberikan masukan atau ide untuk buah hati Anda yang sudah beranjak remaja dalam merancang kamarnya.
“Untuk merancang kamar remaja, sebaiknya Anda menuruti kehendak si anak. Misalnya, bila anak saat ini sedang mengidolakan tokoh olahraga basket, maka biarkan dia menempelkan foto-foto tokoh idola di dindingnya. Atau contoh lain ingin desain kamar seperti Barbie, maka nuansa kamarnya pun tidak jauh-jauh dari warna pink, berikut desain ranjangnya yang feminin,”
Untuk memilih desain kamarnya pun, lanjut Yos, usia remaja tidak selalu mengikuti konsep tren zaman sekarang. Sejumlah remaja ada yang mendesain ruangannya sesuai dengan jati dirinya. Sebab, pada usia remaja sering kali terjadi khayalan di dalam pikirannya. Misalkan ada seorang remaja yang menginginkan dirinya ibarat bangsawan. Maka, dia akan mendesain kamarnya dengan furnitur-furnitur berbau klasik.Atau contoh lain, remaja bernama “B” ingin membuat dirinya seperti eksekutif muda.
Karena itu, dia mendesain kamarnya dengan perabot atau furnitur bergaya modern minimalis yang berkilau-kilau seperti memakai bahan stainless. Adapun tahap perencanaan desain kamar remaja yang lain hampir sama seperti pada umumnya. Sebelum melakukan produksi pembangunan kamar, sebaiknya perhatikan posisi kamar si anak.
Misalkan posisi letak bukaannya agar ruang dapat sirkulasi udara secara baik. Dengan begitu, saat belajar, dia mampu berkonsentrasi dengan baik dan tentu saja nyaman untuk ditinggali. Juga pastikan posisi kamar bisa mendapatkan penerangan alami cahaya matahari agar dia merasa nyaman saat melakukan kegiatan di dalam kamar.
Mengenai furnitur, biarkan si remaja menentukan jenis furnitur atau perabot yang dia butuhkan. Sementara, Anda sebagai orangtua memperhatikan soal tata letak furnitur tersebut supaya tidak terlalu sempit untuk area gerak si anak. Sebab, usia remaja biasanya adalah usia yang sangat aktif untuk bergerak dan berekspresi.
“Biasanya furnitur yang ada di kamar remaja minimal ada meja belajar, lemari baju sendiri, dan ranjang tunggal.Untuk tambahannya, bisa lemari buku yang didesain seperti area perpustakaan kecil, meja TV dan DVD untuk kebutuhan hiburannya, atau lemari sebagai wadah koleksinya,”
Sementara, untuk hiasannya, desain kamar remaja lebih bebas berekspresi sesuai keinginan si anak. Dalam arti, Anda sebagai orang tua tidak perlu terlalu protektif terhadap bahaya bentuk furnitur yang tidak boleh berujung runcing atau tidak ingin memasang karpet karena takut dihinggapi kuman.
Sebab, usia remaja sejatinya sudah cukup mengerti mana yang berbahaya untuk dirinya,mana yang tidak. Selain itu, remaja biasanya sudah mampu berbenah diri. Jadi, Yos menyarankan, semisal anak Anda menyukai desain kamar bertema basket, maka desainlah demikian.
“Atau remaja putri yang menginginkan kamarnya terlihat rindang, maka dia meletakkan hiasan bunga plastik di dalam kamarnya, ya tidak apa-apa,”
Begitu pun saat memilih penutup lantainya, Anda sudah bisa mengikuti rancangan lantai untuk kamar orang dewasa.Misalnya menggunakan keramik, marmer, vynil lantai, parquet, atau karpet sekalipun, semua bergantung pada keinginan si anak. Rancanglah warna ruangan, model, dan bentuk furniturnya sesuai dengan karakter yang diinginkan si remaja.Dan yang terakhir, Anda dan anak Anda sudah dapat melaksanakan produksi pembangunan kamar tersebut.
www.forum-buku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar