Tentu Moms pernah kesal dan kecewa mengapa si kecil susah sekali menuruti permintaan. Diminta duduk diam saat ikut arisan, dia malah asyik berlarian ke sana-kemari.
Penyebabnya bisa jadi lantaran Moms melakukan pendekatan yang tidak sesuai dengan karakter buah hati. Padahal, tiap anak dilahirkan dengan karakter berbeda hingga dibutuhkan treatment atau pola asuh berbeda. Cara Moms menegur si kakak belum tentu berhasil pada si adik.
Sasaran ini yang coba dituju analisis sidik jari bagi para Moms. Karena usai menjalani analisis, Moms akan diberikan evaluasi soal pengasuhan yang baik sesuai hasil yang ditunjukkan.
“Dengan mengetahui seperti apa gaya asuh yang dimiliki melalui tes analisis sidik jari, Moms dapat lebih mudah dalam menyesuaikan diri dengan anak sehingga pengembangan anak bisa lebih optimal,”
Anak berusia 1-6 tahun dapat mengikuti analisis sidik jari untuk mengetahui potensi anak, meliputi gaya belajar, soft skill, tipe eksplorasi, dan potensi bakatnya. Sementara bagi orangtua, Anda dapat mengetahui gaya asuh yang dilakukan selama ini, sudahkah sesuai dengan karakter anak.
“Hasil analisisnya memiilki tingkat akurasi 87,91 persen dan bersifat permanen,”
Dijelaskan lebih lanjut oleh Efnie, terdapat empat gaya asuh Moms, di antaranya:
1. Naturing (alamiah); tipe orangtua yang mengikuti kemauan sang anak tanpa batasan.2. Nurturing (membimbing); tipe orang tua yang mengikuti kemauan anak dengan batasan.3. Responsif; tipe orangtua yang mudah membuat keputusan untuk anak.4. Analytical (menganalisa); tipe orangtua yang selalu berpikir beberapa kali sebelum memutuskan sesuatu untuk anak.
Moms bisa mengikuti Sidik Jari Cerdas yang diselenggarakan Frisian Flag dengan berbagai tawaran yang diberikan. Acara dihelat di 11 kota besar seluruh Indonesia dengan jadwal berbeda sepanjang 2011.
www.forum-buku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar