Mewujudkan sebuah daerah bebas sampah tentu nggak gampang.. Yokohama sendiri mengubah kategori sampah dari lima menjadi sepuluh *Tiap penduduk mendapatkan buklet yang isinya 27 halaman tentang cara memilah sampah mereka termasuk ditel-ditel instruksi terhadap 512 jenis sampah *Pasti repot deh yang namanya milah-milah sampah ke dalam beberapa kategori, sebagai contoh bagi para wanita nii yang suka mainan lipstik, perwarna bibir kan juga punya masa kadaluarsa,jadi kalo dah mau dibuang,lipstik ditaruh dalam kategori bagian “yang bisa dibakar” dan ditelnya yaitu tabung lipstiknya harus diletakkan di “benda metal kecil” atau “plastik”. Membuang sampah jadi perlu ketelitian,nggak asal buang *
Di Jepang, demi mengurangi pembakaran sampah cara yang digunakan adalah memilah dan mendaur ulang sampah. Yokohama sendiri bertujuan untuk mengurangi pembakaran sampah hingga 30% dalam 10 tahun ke depan. Namun Kamikatsu yang merupakan pulau terkecil di Jepang lebih ambisius untuk bebas sampah di tahun 2020. Di kota besar, masih banyak yang belum menjalankan program ini, namun bagi para warga yang turut menyukseskan hal ini memiliki tanda bahwa ia adalah penduduk yang dewasa dan bertanggung jawab. Orang-orang muda, kuhususnya bujangan yang tinggal sendirian, terkenal paling malas melakukannya.
Ada yang disebut ‘pengawal sampah’ di Jepang. Mereka ini adalah orang-orang yang dengan sukarela mencari kantong-kantong sampah yang tergeletak sembarangan,dan mereka akan memberitahukan pemiliknya bagaimana cara yang benar * Kepedulian mereka terhadap sampah, sangat besar. Bahkan warga yang peduli, tidak tanggung-tanggung untuk memberikan teguran bagi orang-orang yang sembrono.. Seperti Mitsuharu Taniyama, 60, ia dengan ‘rela’ mengelilingi lingkungannya setiap pagi dan sore, mencari sampah yang salah tempat. Dan nggak ragu untuk meninggalkan sebuah memo untuk pemilik tempat sampah, “Usaha anda memisahkan sampah masih salah. Tolong segera dibetulkan.” *Taniyama pun memeriksa semua kantong dan mengembalikan kantong yang berantakan itu kepada pemiliknya di depan pintu rumah mereka * Ada lagi seorang yang bernama Sumishi Kawai, ia selalu mengawasi tempat pembuangan sampah sebelum dijemput. Sangat mudah melihat sampah yang dipisahkan dengan salah, karena sudah disediakan kantong-kantong sampah yang sesuai dengan jenisnya. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah kerelaan untuk melakukan itu semua. Kawai pernah mengembalikan sampah pasangan muda yang selalu salah memilah-milahnya. Dan tiap kali mereka selalu mengatakan hal yang sama,”Maaf,kami akan lebih hati-hati”.. Tiap kali ngomong begitu,tiap kali pula melakukan kesalahan yang sama, hingga Kawai, pria 77 tahun yang ramah dan bersahaja itu, nggak tahan. Karena pasangan muda ini menyewa apartemen, Kawai kemudian bertanya pada pemilik apartemen tersebut, “Apakah mungkin anda menyuruh mereka pindah?” tanya Kawai tanpa sungkan-sungkan. Dan akhirnya, pasangan itu keluar dua bulan kemudian. Bener-bener ya sampah di Jepang itu istimewa..
Jangan sampe kita tenggelam karna sampah..hieeek! Q kalo liat di jalan-jalan tu dua buah tempat sampah yang warnanya orange dan biru..dicoret-coret,n tutupnya raib entah kemana..emang tutupnya mau diapakan?hadoh…
Jangan sampe kita tenggelam karna sampah..hieeek! Q kalo liat di jalan-jalan tu dua buah tempat sampah yang warnanya orange dan biru..dicoret-coret,n tutupnya raib entah kemana..emang tutupnya mau diapakan?hadoh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar