Minggu, 15 Juli 2012

Contoh Kliping Pencemaran Lingkungan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas kliping ini. Kliping ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak / Ibu Guru guna melengkapi mata pelajaran IPA.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya tugas ini, diantaranya yaitu :
1. Bapak Kepala Sekolah
2. Bapak dan Ibu Guru
3. Seluruh jajaran staf
4. Kedua Orang Tua
4. Pihak ketiga yang telah memberikan informasi
5. Dan pihak lain yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu

Terakhir kata, semoga dengan penyusunan kliping ini bisa mendatangkan manfaat kepada penyusun khususnya dan kepada para pembaca yang budiman pada umumnya.

............., ........................

Penyusun


 PENCEMARAN TANAH

Sumber Bahan Pencemar Tanah

Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.

Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari:

a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.

b. Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.

c. Limbah industri.

d. Limbah reaktor atom/PLTN.


Komponen Bahan Pencemar Tanah

Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pencemar tersebut di atas antara lain berupa:

a) Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.

b) Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.


c) Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.

d)?Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah?industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.

e) Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.



CONTOH PENCEMARAN TANAH

Garut - Hampir 50 persen, atau sekitar sekitar 1,2 juta lebih dari 2,4 juta lebih penduduk Kabupaten Garut, Jawa Barat diperkirakan masih buang air besar (BAB) sembarangan di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.

"Terbanyak ke sawah dan selokan," kata Kepala Dinas Kesehatan Garut Hendy Budiman, kepada wartawan di Garut, Senin (26/10).

Menurutnya, penduduk Garut itu membuang kotoran di luar septic tank atau bak penampungan kotoran yang memenuhi standar kebersihan lingkungan dan kesehatan.


Dijelaskannya, kotoran manusia setiap harinya menyebar pada aliran sungai, selokan dan areal air persawahan yang mengalir ke hilir kemudian banyak dimanfaatkan untuk mandi, mencuci sekaligus sebagai kakus (MCK).


"Kondisi lingkungan yang memprihatinkan tersebut, terkait dengan cakupan jamban keluarga lengkap dengan sarana septic tank nya hanya mencapai 51 persen, sedangkan 49 persen lainnya tak memiliki "septic tank" termasuk yang langsung buang air besar (BAB) di sawah, sungai dan selokan," papar Hendy.


Hendy menjelaskan kondisi tersebut rentan terhadap penyebaran penyakit seperti diare, penyakit kulit, penyakit mata, dan infeksi saluran pernapasan akut (Ispa).


Sebelumnya, kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan daerah belum lama ini menunjukan, kondisi sarana air sumur di wilayah Garut mengandung bakteri ecoli berkisar 50-240 ppm.


"Kotoran manusia yang dibuang sembarangan menyebabkan pencemaran bakteri ecoli hingga mencapai 3000 ppm, padahal batas toleransi hanya 10 ppm," ungkap dia.





PENCEMARAN UDARA, DAMPAK DAN SOLUSINYA !!


Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.


Pencemaran Udara

Klasifikasi Pencemar Udara :

1. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.

2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.




Pencemaran Udara



Jenis-jenis Bahan Pencemar:

- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)

Penyebab Utama Pencemaran Udara :

Pencemaran Udara akibat Kendaraan Bermotor

Dampak Pencemaran Udara :

- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.


Sampah semakin memperparah Pencemaran Udara

Solusi :

+ Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
+ Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
+ Menghemat Energi yang digunakan.
+ Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.






PENCEMARAN AIR:
SUMBER, DAMPAK DAN PENANGGULANGANNYA

Air merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita semua bergantung pada air. Untuk itu diperlukan air yang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tapi pada akhir-akhir ini, persoalan penyediaan air yang memenuhi syarat menjadi masalah seluruh umat manusia. Dari segi kualitas dan kuantitas air telah berkurang yang disebabkan oleh pencemaran.

Makalah ini membahas mengenai pencemaran air yang ditinjau dari sumber pencemaran, dampak serta penanggulangan pencemaran tersebut. Selain itu juga dijelaskan mengenai indikator pencemaran air dan pengertian pencemaran air. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita semua, sehingga akandapat mengurangi pencemaran yang terjadi dan akan didapat air yang aman, bersih dan sehat.


Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.

Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Dari hari ke hari bila diperhatikan, makin banyak berita-berita mengenai pencemaran air. Pencemaran air ini terjadi dimana-mana. Di Teluk Jakarta terjadi pencemaran yang sangat merugikan bagi petambak. Tidak saja udang dan bandeng yang mati, tapi kerang hijaupun turut mati pula, beberapa jenis spesies ikan telah hilang. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta tersebut telah sangat parah. Indikasinyapopulasi kerang hijau berkembang lebih cepat dan semakin banyak, padahal hewan ini merupakan indicator pecemar. Kadar logam antara lain seng, tembaga dan timbal telah mencapai ambang batas normal. Kondisi ini sangat berbahaya, karena logam berat dapat diserap oleh manusia atau hewan yang memakannya dan akan terjadi akumulasi (Republika, 17/02/03).
Di Waduk Saguling juga terjadi pencemaran logam berat (merkuri) dan kadar H2SO4 yang tinggi, sehingga pencemaran ini sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat sekitar, ribuan petani ikan mas jaring terapung di kawasan ini terancam gulung tikar karena produksi ikan turun terus (Pikiran Rakyat, 08/06/03).

Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan berlangsung lama, juga akan mengakibatkan pencemaran air. Sebagai contoh, hal ini terjadi di NTB yang terjadi pencemaran karena dampak pestisida dan limbah bakteri e-coli. Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air Lingsar dan Ranget (Bali Post, 14/8/03).

Krisis air juga terjadi di hampir semua wilayah P. Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga ataupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari berkurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Menyusutnya pasokan air pada beberapa sungai besar di Kalimantan menjadi fenomena yang mengerikan, sungai-sungai tersebut mengalami pendangkalan akibat minimnya air pada saat kemarau serta ditambah erosi dan sedimentasi. Pendangkalan di S. Mahakam misalnya meningkat 300% selama kurun waktu 10 tahun terakhir (Air Kita Diracuni, 2004).

Pencemaran air di banyak wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganannya untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tulisan ini bertujuan untuk mengupas mengenai pencemaran air. Secara khusus, akan dibahas sumber, dampak dan penganggulangan pencemaran air yang tidak lepas dari pengertian dan perspektif hukum dari pencemaran air serta indikator pencemaran tersebut.

Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai dampak pencemaran air beserta penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran dari kita semua. Yang pada akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar