Analis AS, Webster Griffin Tarpley mengatakan Washington dan sekutunya kembali gagal menggulingkan pemerintah Suriah meskipun telah menggunakan segala cara termasuk memperalat milisi Alqaidah.
New York Times sempat melaporkan bahwa Presiden AS Barack Obama meninggalkan upaya penyelesaian diplomatik dalam konflik di Suriah. Tidak hanya itu, Gedung Putih juga meningkatkan bantuan kepada pemberontak Suriah dan melipatgandakan upaya untuk menggalang koalisi global untuk memaksa para pemimpin dunia menjatuhkan rezim Bashar al-Assad.
"Para diplomat AS telah melakukan kontak dengan para pejabat Israel dan Turki mengenai strategi untuk menggulingkan pemerintah Assad, " tulis New York Times.
Suriah menjadi ajang kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011 lalu yang disulut demonstrasi pro pemerintah Assad dan penentangnya. Namun kemudian, unjuk rasa damai itu berubah menjadi kekerasan berdarah dengan meningkatnya intervensi asing terhadap urusan dalam negeri Suriah.
Barat dan oposisi Suriah menuduh pemerintah membunuh para demonstran. Sebaliknya, pemerintah Damaskus menyalahkan penjahat, penyabot dan kelompok teroris bersenjata sebagai penyulut kerusuhan yang diplot dari luar negeri.REPUBLIKA.CO.ID,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar