Rabu, 30 Maret 2011

7 Jurus Sukses Mengkritik

Salah satu hal yang mungkin kita takuti adalah mengkritik orang lain yang menurut kita belum benar, tetapi bukan berarti salah lho. Banyak juga kalangan yang tersinggung bila di kritik, tapi jika tidak menggunakan naluri melainkan emosi yang dikuasai ego bahwa kita lah yang paling benar. Tapi kita ambil sisi positifnya saja, bahwa niat kita mengkritik adalah untuk merubah kerabat, teman, atau yang lainnya menjadi lebih baik. Dan ini adalah 7 jurus sukses mengkritik, mudah-mudahan bermanfaat.

1.   Ajukan kritik dengan kerahasiaan penuh

Kalau Anda menginginkan agar kritik menghasilkan efek, jangan libatkan ego orang lain untuk melawan Anda. Ingat sasaran Anda: mencapai hasil akhir yang baik. Hal itu akan tercapai dengan menjaga perasaannya, bukan merendahkan. Selunak-lunak kritik jika disampaikan di hadapan orang lain, mungkin sekali akan mengesalkan orang yang dikritik. Lepas dari isi kritik, orang yang dikritik akan kehilangan muka di hadapan rekan sekerja.


2.      Awali kritik dengan kata yang manis atau pujian

Kata-kata yang manis, pujian, punya efek menyiapkan pentas dalam suasana bersahabat. Reaksi yang wajar dari seseorang yang diajukan ke meja hijau adalah membela egonya. Seseorang dengan kerangka pikiran defensif tidak akan tanggap terhadap gagasan Anda. Karena itu, bukanlah kritik dengan pujian dan itu akan membuka pikiran orang yang dikritik.

3.      Kritiklah perbuatannya, bukan orangnya

Di sini pun, sekali lagi Anda bisa menghindari ego orang lain, dengan mengkritik tindakan atau perilakunya, bukan pada pribadinya. Dengan menunjukkan bahwa yang Anda kritik adalah tindakannya, Anda benar-benar bisa memberinya pujian, dan meningkatkan egonya pada saat yang bersamaan.

4.      Sediakan jawaban

Ketika Anda mengatakan kepada orang lain bahwa ia berbuat salah, katakan juga kepada orang lain bahwa dia berbuat salah, katakan juga kepada orang itu bagaimana cara melakukannya dengan benar. Penekanannya bukan harus diletakkan pada kesalahan melainkan pada sarana dan cara untuk mengoreksi kesalahan serta menghindari pengulangan atau kekambuhan kesalahan.

5.      Mintalah kerjasama; jangan menuntut

Meminta selalu menghasilkan lebih banyak kerjasama daripada menuntut. Karena dengan kerja sama semua akan terasa ringan walaupun beban yang dipikul sangatlah berat. Sebenarnya banyak manfaat dari sebuah kerjasama, salah satunya adalah menjadikan suatu keharmonisan dalam suatu pekerjaan tertentu karena bisa saling membantu7

6.      Satu kritik satu pelanggaran

Sudah bisa dibilang cukup, memberikan satu perhatian kepada satu kesalahan tertentu. Tidak perlu dua kali. Dan tiga kali sudah menunjukkan kecerewatan. Jangan lupa bahwa tujuan Anda memberikan kritik adalah menyelesaikan pekerjaan, bukan memenangkan pertarungan ego. Jika Anda tergoda untuk mengungkit-ungkit masa lalu, atau mengingatkan kembali kesalahan yang sudah lewat dan sudah diselesaikan, berarti Anda melebarkan masalah ke arena yang lebih luas. Dan itu sama sekali tidak produktif. Bahkan, akan memunculkan masalah baru yang lebih serius.

7.      Akhiri secara bersahabat

Sebelum sebuah masalah  diatasi dengan nada bersahabat, masalah itu sesungguhnya belum diselesaikan. Jangan meninggalkan apa saja dalam keadaan menggantung di udara., untuk dibahas lagi di kemudian hari. Selesaikanlah sekarang juga. Kuburkan masalah itu. Berikan orang lain tepukan di punggung pada akhir pembicaraan. Biarlah kenangan terakhirnya tentang pertemuan itu adalah tepukan di punggung. Bukan celaan atau singgungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar