Minggu, 16 September 2012

Walikota Termuda Di Dunia Ternyata Juga Mengidolakan Soekarno


Walikota termuda di dunia, Bashaer Othman.
Cantik, muda, semangat tinggi. Itulah kesan perdana saat mewawancarai mantan walikota termuda di dunia, Bashaer Othman.Di usia 16 tahun, Othman dipercaya memimpin kota kecil di Tepi Barat Palestina, Allar. Aktivitasnya yang menonjol di organisasi kepemudaan membawanya menjadi delegasi untuk duduk di kursi nomor satu pemerintahan Allar.Banyak prestasi diraih siswi kelas dua sekolah menengah atas ini saat menjabat walikota. Meski cuma dua bulan, Othman mampu mendatangkan investor.Berikut wawancara VIVAnews dengan Bashaer Othman di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Kamis 13 September 2012, yang didampingi penerjemah:

Bagaimana proses Anda sampai terpilih sebagai walikota?
Pertama, saya mengajukan sebagai ketua dari majelis pemuda di sana. Kemudian setelah terpilih, saya mengajukan diri kepada walikota untuk diberikan kesempatan memimpin kota selama satu minggu.Setelah mereka yakin saya mampu dan puas dengan kinerja saya selama satu minggu, akhirnya oleh walikota, saya diperpanjang menjadi dua bulan. Kenapa demikian? Dia melihat saya mampu menjadi referensi bagai anak muda di kota itu.

Alasan Anda dipilih?

Karena saya sudah memenangkan pemilihan di tingkat dewan pemuda. Kenapa saya terpilih sebagai ketua, karena saya sering pidato. Memang leadership saya sudah terbentuk dan terlihat. Jadi tidak ragu berbicara di depan orang.

Dalam dua bulan menjabat, apa saja yang Anda lakukan?

Prestasi saya yang berhasil dicapai diantaranya mampu mendatangkan tiga investor. Salah satunya adalah investor pabrik bahan bangunan. Prestasi kedua, saya bisa menggalang kekuatan untuk memperkuat lingkungan dan keamanan. Ketiga, saya mampu menjadi role model, bahwa seorang pemuda itu memiliki kapasitas memimpin ketika dia diberikan kesempatan.
Anda mengidolakan Soekarno dan Hitler?

Bung Karno itu seorang figur yang dikenal di seluruh Palestina. Alasan saya mengidolakan diaakarena Soekarno termasuk seorang pemimpin yang memulai untuk berani mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Paling tidak Bung Karno mengakui Palestina yang memiliki hak-hak sebagai sebuah negara.Kalau Hitler, yang saya kagumi, dia memiliki pribadi yang kuat. Walaupun ide-ide dia ditentang banyak orang, tapi kepribadian yang kuat membuat dia selalu optimis. Itu yang saya kagumi dari Hitler.

Bisa gambarkan kehidupan pemuda di Tepi Barat?

Pemuda Palestina selalu siap sedia berdiri membela negaranya dengan berbagai cara, apakah fisik maupun nonfisik. Seperti cara-cara memberdayakan kebudayaan yang selama ini berkembang di masyarakat.

Bagaimana pandangan politisi dan pemuda di sana saat Anda menjabat sebagai walikota?

Mereka senang sekali dengan pengalaman saya seperti ini. Dan kini mereka tertarik terlibat aktif dalam proses pengajuan diri sebagai pemimpin. Dulu mereka yang takut dipilih maupun memilih, sekarang jadi berani. Jadi dampak keberadaan saya sebagai walikota termuda sangat positif bagi pemuda di sana.
Anda sudah punya pacar?
Belum punya pacar. Karir dulu. Pemuda di Palestina hidup dalam kesulitan dan  tekanan. Tidak terpikir main-main, tidak terpikir pacaran. Jadi memikirkan solusi untuk keluar dari tekanan saja sudah mengeluarkan banyak energi. Yang dipikirkan adalah bagaimana membentuk karakter pemuda menjadi seorang pemimpin.
Apa kendala menjadi walikota?
Permasalahan yang pertama kali dihadapi adalah ketika saya berhadapan dengan orang-orang yang menentang program seperti ini, karena saya seorang perempuan di sebuah komunitas yang mayoritas laki-laki. Itu yang terberat.

Pekerjaan apa saja yang ditangani?

Saya melakukan semua tugas yang dilakukan oleh walikota sebelumnya, dan saya juga selalu berkonsultasi dengan walikota yang sebenarnya. Jadi ini merupakan rutinitas saya sehari. Melaksanakan tugas dan selalu berkonsultasi.

Anda ingin total terjun ke politik atau mengutamakan pendidikan dulu?

Ke depan, saya ingin menjadi seorang diplomat, dan saya ingin membantu kasus-kasus hukum dan hubungan internasional. Itu salah satu ambisi saya. Jadi memang saya tertarik di dunia politik. Setelah saya lulus dari universitas, saya ingin masuk ke sekolah hukum.

Apakah Anda mendukung kemerdekaan Palestina?

Saya mendukung apapun itu untuk kemerdekaan Palestina
Bagaimana pendapat Anda soal dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina?

Saya tidak tertarik untuk menjawab soal politik tingkatan atas.

Apa pandangan Anda terhadap Indonesia?

Saya berpandangan, Indonesia sebagai sebuah negara yang sangat besar dan punya potensi yang luar biasa. Dan saya lebih memilih datang ke Indonesia ketimbang ke Italia. Karena undangan datang dari dua negara datang secara bersamaan Saya memilih Indonesia karena Indonesia adalah negara strategis. Pertama penduduknya mayoritasnya muslim, dan selalu membela isu-isu Palestina di kancah internasional.Demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan pemuda Indonesia itu sudah menjadi berita keseharian di kalangan pemuda Palestina. Jadi mereka seperti punya ikatan batin dengan Indonesia._news.viva.co.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar