Selasa, 18 September 2012

Film Anti-Islam, Rusia Ancam Blokir YouTube?

Menteri Komunikasi Rusia, Nikolai Nikiforov

Pemerintah Rusia mengancam akan memblokir YouTube secara keseluruhan, jika situs video sharing itu tidak menghapus film kontroversial anti-Islam yang memicu protes dan kekerasan di dunia muslim, "Innocence of Muslims". Khawatir akan memicu keresahan di kalangan muslim Rusia, Menteri Komunikasi, Nikolai Nikiforov menulis dalam akun Twitternya Selasa kemarin, bahwa akses ke YouTube akan diblok, jika pemiliknya, Google gagal memenuhi perintah pengadilan yang melarang tayangan film yang menghina muslim, dan terutama Nabi Muhammad. 



Jaksa bahkan telah meminta Pengadilan Moskow untuk menetapkan "Innocence of Muslims" sebagai "ekstrimis" dan "menghina kepercayaan". Putusan pengadilan terkait itu segera dikeluarkan.Badan Federal untuk Pengawasan di Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi dan Komunikasi Massa Rusia (ROSKOMNADZOR) telah mengambil langkah pencegahan penyebarluasan film tersebut. Hasilnya, ROSKOMNADZOR memerintahkan operator telekomunikasi memblokir akses pengguna internet ke situs penayang film tersebut.

Selain itu, pemerintah Rusia juga memerintahkan redaksi media massa dan cetak di negara tersebut untuk tidak memasang tautan ke alamat situs-situs penayang film tersebut. Selain itu, media massa juga diwajibkan untuk tidak menyebarluaskan film itu kepada para pembacanya. Russia memiliki 20 juta warga Muslim.Akibat penayangan film ini, banyak orang tidak berdosa yang tewas. Film ini tidak lebih dari pornografi satire yang bertujuan untuk memprovokasi dunia Islam. Karena itu perlu dilakukan pelarangan publikasi," kata wakil ketua Dewan Federasi Rusia, Ilyas Umakhanov, dikutip dariRussia Times.

Sebelumnya, Google bersikap akan menghapus konten yang melanggar hukum sebuah negara, namun raksasa internet itu mengatakan, pihaknya akan menjaga keseimbangan antara sensor dan melindungi kebebasan berpendapat. Ini menjadi sebuah tantangan, apa yang oke di sebuah negara bisa ofensif di tempat lain," demikian pernyataan Google. "Di saat sebuah video melanggar hukum lokal, kami akan menghapusnya."Video cuplikan itu telah dihapus di sejumlah negara di antaranya, India, Indonesia, Libya, dan Mesir. Namun, baik YouTube maupun Google menolak untuk menanggapi permintaan Menteri Nikiforov. Bagaimana Dengan Indonesia Dengan Penduduk Muslim Terbesar Di Dunia ?
http://teknologi.news.viva.co.id & http://forum-buku.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar