Sangat menarik saat membayangkan kapankah waktu yang tepat untuk berpisah dengan pasangan. Pasalnya, kebanyakan pasangan masih belum sadar bahwa pertengkaran hebat semalam, merupakan ‘batas’ yang terbaik untuk mengucapkan “Selamat tinggal” kepada pasangan.
Tapi seringkali kita terus-menerus memberi kesempatan baginya untuk berubah, dan kembali menyadari bahwa tidak akan ada perubahan.
Pakar kencan dan hubungan percintaan, DeAnna Lorraine baru-baru ini membeberkan kapan saat yang tepat untuk berpisah dengan pasangan. Seperti yang dinulik ‘She Knows’, berikut adalah poin-poin yang dimaksud:
Perbedaan yang begitu besar
Jika hanya berargumen tentang pemilihan film atau makanan, itu normal. Tapi bagaimana jika menyangkut keputusan yang penting?
“Misalnya memutuskan untuk memiliki anak, agama apa yang akan dia anut kelak, atau berapa lama waktu kerja yang harus dilakukan pasangan, mulailah waspada,”
“Ketahuilah Anda tidak dapat mengubah seseorang, kecuali mereka ingin diubah, dan jika Anda secara fundamental tidak setuju pada masalah sesuatu, kemungkinannya adalah hal ini akan berlangsung makin buruk.”
Bertengkar setiap saat
“Makin sering bertengkar, makin sering juga kita menangis, lalu melakukan masa yo-yo hubungan (baikan-marahan), atau saat dia mengatakan sesuatu yang kejam kepada Anda, itulah saatnya untuk meninggalkan dan move on dengan hidup Anda,”
“Selalu ingat untuk lebih baik mengalaminya saat masih pacaran daripada telah menikah. Di mana Anda akan menghabiskan banyak waktu mengalami energi negatif, ketimbang mengalami kebahagiaan pernikahan, saatnya memikirkan ulang kemana tujuan hubungan ini.”
Hilangnya percikan cinta
Ketertarikan bukanlah segalanya, tapi merupakan syarat paling penting. Jika melakukan perhatian bahkan seks terasa sebagai ‘paksaan’ bagi Anda, maka hubungan ini telah berada di ujung tanduk. Jika perasaan Anda mengatakan sudah saatnya berhenti, maka sebaiknya ikuti sebelum merusak lebih dalam.(nov)
www.forum-buku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar