Forum-buku - Boleh saja makan mi instan, asal jangan berlebihan.
Pasalnya, makanan itu menyimpan kandungan lemak dan kadar garam (sodium) yang tinggi sehingga bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.
"Mi instan dikatakan tinggi lemak dikarenakan dalam proses produksinya melalui tahap penggorengan yang melibatkan banyak minyak. Sedangkan minyak untuk menggoreng itu sendiri sarat lemak jenuh yang memiliki efek buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi terlampau banyak," tutur Prof C Hanny Wijaya, seorang ahli gizi dari IPB.
Sedangkan persepsi akan kadar garam yang tinggi pada mi instan itu sebenarnya lebih kepada sodium yang ada pada bumbunya tersebut.
"Kadar sodium pada sebungkus mi instan umumnya 750-1270 miligram untuk setiap dihidangkan. Tubuh manusia dalam satu hari tidak boleh lebih dari 300 miligram. Sementara setiap makanan yang kita asup mengandung sodium sehingga yang diasup berlebih daripada yang diperlukan," lanjut Prof Hanny.
Makan mi akan membuat perut cepat kenyang karena itu bisa membuat malas untuk mengonsumsi sumber gizi lainnya, seperti sayur dan buah. Hal inilah yang cenderung tidak baik bagi tubuh manusia.
"Jadi, makan mi bisa tetap sehat asal tetap mengonsumsi sumber-sumber gizi lain," saran Susana STP MSC PD Eng selaku Head of Nutrifood Research Center Division.
Sedangkan persepsi akan kadar garam yang tinggi pada mi instan itu sebenarnya lebih kepada sodium yang ada pada bumbunya tersebut.
"Kadar sodium pada sebungkus mi instan umumnya 750-1270 miligram untuk setiap dihidangkan. Tubuh manusia dalam satu hari tidak boleh lebih dari 300 miligram. Sementara setiap makanan yang kita asup mengandung sodium sehingga yang diasup berlebih daripada yang diperlukan," lanjut Prof Hanny.
Makan mi akan membuat perut cepat kenyang karena itu bisa membuat malas untuk mengonsumsi sumber gizi lainnya, seperti sayur dan buah. Hal inilah yang cenderung tidak baik bagi tubuh manusia.
"Jadi, makan mi bisa tetap sehat asal tetap mengonsumsi sumber-sumber gizi lain," saran Susana STP MSC PD Eng selaku Head of Nutrifood Research Center Division.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar