Forum-buku- Pesawat rakitan siswa SMKN 29 Jakarta, akan melakukan uji coba terbang. Jika pesawat yang diberi nama Jabiru J430 ini lulus uji terbang dan sertifikasi, maka akan dihargai Rp1,3 miliar per unit.
Kepala Program Keahlian Airframe dan Powerplant SMKN 29 Jakarta, Ahmad Budiman, mengatakan saat ini pengecatan pesawat belum rampung karena terkendala hujan.
Menurutnya, setelah selesai, pesawat Jabiru bakal jajal terbang di seputaran Jakarta saja. Meskipun berkapasitas empat orang, selama ujicoba hanya dilakukan oleh pilot. "Baru nanti setelah terbang selama 40 jam, sekitar satu bulan, bisa dengan penumpang," kata dia di Jakarta, Rabu 1 Februari 2012.
Dia menjelaskan pesawat ini memiliki ukuran panjang sayap 9,5 meter, panjang badan 6,5 meter, dan tinggi 2,4 meter. Sedangkan bobot pesawat seberat 200 kilogram, namun mampu terbang sampai ketinggian maksimal 14 ribu kaki dengan kecepatan 130 knot. Rencananya, pesawat tersebut akan diproduksi sebanyak 20 unit.
Selama perakitan, para siswa didampingi para instruktur maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways, Lion Air, TNI Angkatan Udara (AU), dan Federasi Aerosport Indonesia.
Budiman mengungkapkan biaya perakitan pesawat mencapai Rp200 juta. Angka tersebut lebih mahal dibandingkan merakit mobil. Sebab, bahan yang digunakan banyak didatangkan dari luar negeri. "Biaya perakitan seluruhnya ditanggung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujarnya.
Sedangkan biaya membeli bahan-bahan lokal sekitar Rp100 juta. Serta ongkos kirim bahan impor sekitar Rp300 juta. "Sebagian besar komponen pesawat masih diimpor dari Australia dan 10 persen berasal dari bahan lokal," ucap dia.
Pesawat ini diperkirakan mampu terbang hingga Bali dan Malaysia dengan bahan bakar pertamax sekitar 80 liter dan berkecepatan kurang lebih sampai 130 knot. "Pesawat ini bisa terbang untuk jarak Jakarta-Surabaya dalam waktu tiga jam," kata Budiman. (eh)
Vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar