Rabu, 30 Mei 2012

4 Alasan Harus Makan Pagi dan Tipsnya

Berbagi Ilmu dan Informasi Terkini Dechacare | Fakta menunjukkan bahwa sebagian di antara Anda ada yang selalu mengawali hari dengan keadaan perut kosong. Ada yang mengklaim tidak punya cukup waktu untuk sarapan, ada pula yang berpikir bahwa kebiasaan makan pagi hanya akan membuat badan gemuk. 



Mereka yang berpikir bahwa sarapan tidak penting justru keliru. Riset di Harvard University AS menunjukkan, orang yang teratur sarapan pagi memiliki kecenderungan hingga 50 persen tidak mengalami kegemukan ketimbang mereka yang melewatkan sarapan.
Nah, supaya Anda lebih paham manfaatnya, berikut adalah penjelasan mengapa  sarapan memberi kebaikan bagi tubuh serta tips bagaimana menjadikannya sebagai gaya hidup :

1.  Sarapan dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan.
Menunda sarapan membuat Anda sulit memperoleh asupan nutrisi dan vitamin yang direkomendasikan.  Menu sarapan seperti sereal dengan susu atau yogurt rendah lemak plus granula akan memberi cukup kalsium dan serat.

2.  Sarapan bisa menurunkan berat badan.
Ketika Anda beraktivitas dengan perut kosong, tubuh akan membakar kalori secara lambat. Menurut ahli nutrisi penulis buku The F-Factor Diet Tanya Zuckerbrot, R.D., sarapan pagi setelah perut kosong semalaman dapat meningkatkan metabolisme, yang artinya pembakaran kalori sepanjang hari menjadi lebih efisien.   Namun Zuckerbrot menekankan bahwa kunci dari semuanya adalah jenis makanan yang Anda konsumsi.  Makanan dengan kandungan karbohidrat sederhana seperti donat akan membuat glukosa melonjak, kemudian turun drastis.  Ini juga menyebabkan Anda merasa lapar pada jam 11-an.  
Cara yang lebih baik adalah konsumsilah jenis berkarbohidrat kompleks seperti oatmeal atau roti gandum murni. Makanan dengan kadar serat tinggi dan rendah gula akan dicerna dengan lambat, sehingga menyediakan energi yang konstan dan membuat Anda tdak cepat lapar.

3.  Sarapan tingkatkan kemampuan otak. 
Riset para ahli dari Universitas Swansea Wales membuktikan bahwa pelajar yang selalu sarapan mencatat rata-rata skor 22 persen lebih tinggi ketimbang rekannya yang tidak sarapan. Ketika Anda bangun pagi,  sebagian besar energi  - dalam bentuk glukosa dan glikogen - telah habis terkuras oleh aktivitas sehari sebelumnya.  Menurut para ahli, glukosa adalah satu-satunya bahan bakar yang dibutuhkan otak. Tanpa glukosa yang cukup, Anda merasa lelah dan berkunang-kunang.

4.  Perlindungan terhadap sakit jantung.
Riset menunjukkan, wanita sehat yang melewatkan sarapan selama dua pekan memiliki kadar kolesterol buruk LDL lebih tinggi ketimbang mereka yang menyantap semangkuk sereal plus susu di pagi hari.  
Zuckerbrot menjelaskan, serat dapat mengikat kolesterol dan mempercepat eksresinya sebelum mencapai pembuluh arteri. Oleh sebab itu pula, penelitian 10 tahun yang dilakukan Harvard Nurses Health menyimpulkan bahwa asupan serat tinggi berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung hingga mencapai 50 persen.  

Tips sarapan sehat :
1. Sarapan sebaiknya mengandung sekurangnya 5 gram serat, satu hidangan kalsium (setara dengan segelas susu atau yogurt) plus protein dan lemak. Batasi asupan gula hingga 6 gram (satu sendok setara 4 gram).
2. Jika  tak ada waktu sarapan di rumah, Anda bisa membawa roti isi dan susu untuk dinikmati  di perjalanan atau pun setelah sampai di tempat kerja.
3. Telur dalah bahan makanan yang relatif praktis dan mudah disajikan. Kandungan nutrisi dalam telur yakni vitamin A, B2, B6, B12, zat besi, kalium, kalsium, dan zat lain, sangat diperlukan tubuh kita.
4. Supaya bervariasi, kita boleh mengonsumsi  buah favorit untuk kebutuhan vitamin bagi tubuh.  Jika ada waktu di malam hari, blenderlah buah dicampur yogurt atau susu dan simpanlah di di lemari es untuk dikonsumsi pagi harinya.
5. Bila Anda selalu tidak merasa lapar saat pagi hari, Zuckerbrot menyarankan agar Anda menghentikan makan setelah pukul 20.00 malam hari. Dalam dua atau tiga pekan ke depan, jam biologis nafsu makan Anda akan berubah.  Setiap bangun pagi hari, Anda akan merasa lapar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar