Senin, 31 Januari 2011

Sejarah Posisi Huruf Pada Keyboard

Pernahkah Anda bertanya, mengapa susunan huruf dalam keyboard mesin ketik, komputer, hingga PDA kita berupa “QWERTYUIOP” dan seterusnya? Mengapa tidak dibuat saja berurutan seperti “ABCDEFGH” dan seterusnya? Mungkin sebagian dari Anda sudah tahu ceritanya, tetapi saya hanya ingin berbagi sedikit Pengetahuan bagi yang belum tahu mengapa keyboard yang ,ereka gunakan seperti sekarang ini,

Konon, keyboard tersebut sudah diciptakan sejak tahun 1860an oleh Sholes dan Dunsmore. Awalnya mereka membuatnya berurutan sesuai abjad. Namun, lambat laun seiring dengan meningkatnya kemampuan (kebiasaan) user, kecepatan mengetik menjadi lebih cepat padahal mekanisme mesin saat itu masih sederhana. Akibatnya, (baris) tombol tertentu menjadi sering macet dan menghambat pekerjaan.
Berdasar pengalaman mereka, akhirnya disusunlah keyboard yang sengaja dipersulit dan dibuat tidak efisien agar keyboard tidak mudah jammed. Desain mesin ketik itu kemudian dijual ke Remington untuk diproduksi secara massal tahun 1873. Susunannya terbagi dalam empat baris, baris teratas berupa “23456789-”, baris kedua “QWE.TYIUOP”, baris ketiga “XDFGHJKLM”, dan baris terbawah “AX&CVBN?;R”.
Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang pesat dan masalah tombol keyboard yang sering macet sudah teratasi dengan desain mekanik yang lebih baik. Sejumlah desain keyboard alternatif juga muncul di pasaran. Salah satu yang cukup populer adalah Dvorak Simplified Keyboard (DSK) yang dibuat oleh August Dvorak tahun 1936. Desain itu diklaim merupakan desain yang lebih efisien, cepat, dan egronomis.
QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan seperti membuat tangan kiri Anda overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal serupa saya rasakan ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTY juga membuat kelingking Anda overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Anda harus menyeberang dari baris ke baris—-bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.
Sayangnya, orang tetap ogah berpaling dari desain “QWERTY” kendati desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi problem tombol yang nge-jam, orang tetap bertahan dengan desain “QWERTY” bukannya desain lain yang lebih superior. Alih-alih, QWERTY malah dinobatkan menjadi standar internasional di tahun 1966.
Hal yang sama juga terjadi di Microsoft Windows. Kita tentu tahu bahwa Windows bukanlah sistem operasi terbaik, entah itu dari segi keamanan, kemudahan, kinerja, sampai soal keindahan. Namun, karena penetrasi pasar Windows sudah begitu deras, orang mulai terbiasa menggunakan Windows dan sistem operasi tersebut menjadi terstandardisasi.
Apakah tidak ada yang lebih baik dari Windows? Tentu saja tidak. Namun orang perlu pikir-pikir beberapa kali sebelum berpaling dari standar tersebut. Mereka harus menghadapi barrier seperti faktor biaya, isu kompatibilitas, proses pembelajaran, faktor waktu, dan masih banyak lagi. Akibatnya jumlah mereka yang setia jauh lebih besar daripada yang murtad. Inilah yang menjadikan Windows atau QWERTY kemudian menjadi standar—-kendati mereka bukan yang terbaik.
Dalam dunia ilmiah, fenomena ini dijelaskan sebagai konsep path dependency dan network externality. Intinya, inovasi tidak menghasilkan outcome yang out of the blue, tetapi merupakan perkembangan yang bisa diprediksi dari yang sudah-sudah. Selain itu, value dari inovasi tersebut akan makin tinggi bila digunakan oleh makin banyak orang. Pada tahap tertentu, inovasi tersebut akan menjadi standar yang digunakan oleh umum.


www.forum-buku.blogspot.com

1 komentar:

  1. PROMO TERBARU DARI AFRIANI SHOP CELLULER UNTUK THN 2015 BERBAGAI TIPE HANDPHONE SEPERTI BlackBerry>Samsung>Smartfren.
    Sony>Nokia>Apple>Acer>Canon>Dell>Nikon>DLL Bila berminat silahkan
    Hotline : HP: 082311467788 ( BB 295a367f ) http://www.afrianishop.com

    Ready stock barangx

    Samsung Galaxy E7
    Baru : Rp. 2.200.000

    Samsung Galaxy J5
    Baru : Rp. 1.300.000

    Samsung Galaxy S6
    Baru : Rp. 5.700.000

    Samsung Galaxy
    Baru : Rp. 1.100.000

    Samsung Galaxy A3
    Baru : Rp.2.800.000

    Samsung Galaxy Core Prime
    Baru : Rp. 1.100.000

    Samsung Galaxy Core
    Baru : Rp. 2.800.000

    Samsung Galaxy S5 Plus
    Baru : Rp. 5.800.000

    Samsung Galaxy A5Max
    Baru : Rp. 1.700.000

    Samsung Galaxy S5 Active
    Baru : Rp. 4.890.000

    Samsung Galaxy Tab Active LTE
    Baru : Rp. 3.750.000

    Samsung Galaxy Avant
    Baru : Rp. 1.250.000

    Samsung Galaxy Ace 4
    Baru : Rp. 1.100.000

    Samsung I8200 Galaxy S III Mini VE
    Baru : Rp. 1.399.000

    Ssmsung Z
    Baru : Rp. 1.899.000

    Samsung Galaxy S3 Neo
    Baru : Rp. 1.699.000

    Samsung Galaxy ATIVE SE
    Baru : Rp. 3.850.000

    Samsung Galaxy Note 3 Neo Lite
    Baru : Rp. 3.799.000

    Samsung Galaxy S5
    Baru : Rp. 5.499.000

    Samsung Galaxy J
    Baru : Rp. 3.455.000

    Samsung Galaxy E7
    Baru : Rp. 2.200.000

    Samsung Galaxy J5
    Baru : Rp. 1.300.000

    Samsung Galaxy S6
    Baru : Rp. 5.700.000

    Samsung Galaxy
    Baru : Rp. 1.100.000

    Samsung Galaxy A3
    Baru : Rp.2.800.000

    Samsung Galaxy Core Prime
    Baru : Rp. 1.100.000

    Samsung Galaxy Core
    Baru : Rp. 2.800.000

    Samsung Galaxy S5 Plus
    Baru : Rp. 5.800.000

    Samsung Galaxy A5Max
    Baru : Rp. 1.000.000

    Samsung Galaxy S5 Active
    Baru : Rp. 4.890.000

    Samsung Galaxy Tab Active LTE
    Baru : Rp. 3.750.000

    Samsung Galaxy Avant
    Baru : Rp. 1.250.000

    Samsung Galaxy Ace 4
    Baru : Rp. 1.100.000

    Samsung I8200 Galaxy S III Mini VE
    Baru : Rp. 1.399.000

    Ssmsung Z
    Baru : Rp. 1.899.000

    Samsung Galaxy S3 Neo
    Baru : Rp. 1.699.000

    Samsung Galaxy ATIVE SE
    Baru : Rp. 3.850.000

    Samsung Galaxy Note 3 Neo Lite
    Baru : Rp. 3.799.000

    Samsung Galaxy S5
    Baru : Rp. 5.499.000

    Samsung Galaxy J
    Baru : Rp. 3.455.000

    BalasHapus