GRESIK, KOMPAS.com - Seorang ibu, SM (49) warga Gresik, nyaris menjadi korban amuk massa gara-gara kedapatan hampir mencuri satu kaleng susu kental manis isi 500 gram seharga Rp 7.500 di sebuah toko minuman milik Zamroni (34).
SM mengambil susu tersebut di atas etalase kaca toko dengan cara mengelabui si pemilik toko agar mengambilkan obat yang berada di belakang. Sewaktu Zamroni mengambil obat tersebut, SM langsung memasukkan satu kaleng susu merk Nestle isi 500 gram yang berada diatas etalase kaca ke dalam tas plastik warna hitam yang dibawanya.
Rupanya ulah SM diperhatikan Zainul, penjual pakaian di depan toko Zamroni. Setelah SM pergi, Zainul bertanya pada Zamroni apakah SM sudah membayar susu kaleng yang diambilnya. Zainul dan Zamroni pun mengejar dan menangkap SM karena susu itu belum dibayar. Keduanya memeriksa barang yang dibawa SM. Saat ditanya asal susu kaleng yang dibawa SM mengelak sehingga terjadi percekcokan.
Keributan itu membuat pedagang dan pengunjung pasar mengerumuni SM, Zamroni, dan Zainul. Suasana semakin memanas, kedua pihak saling berdebat. Petugas keamanan pasar pun mengamankan SM dan menghungi pos polisi pasar. SM lalu dibawa ke Kepolisian Sektor Gresik untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepada polisi SM mengakui mencuri satu kaleng susu untuk anaknya yang masih kecil. Uangnya habis untuk membayar sekolah anaknya yang lain. SM merasa malu dan menyesal.
Dimaafkan
Akhirnya, pemilik toko minuman, Zamroni, mencabut laporannya di Polsek Gresik, Senin (1/2/2010). Dia mengaku kasihan pada SM yang memiliki anak masih kecil. "Toh barang yang dicuri hanya senilai Rp 7.500. Saya ikhlaskan pak. Kasihan ibu itu kalau harus dipenjara, anaknya masih kecil-kecil," kata Zamroni.
Kepala Polsek Kota, Ajun Komisaris Sri Andriyani mempertemukan SM dan Zamroni. Keduanya sepakat tidak mempermasalahkan perkara itu. SM meminta maaf kepada Zamroni dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Anggota Polsek Gresik pun Senin siang memulangkan SM ke rumahnya. "Kami melakukan mediasi mengingat korban sudah mencabut laporannya dan juga barang yang dicuri harganya juga tidak seberapa. Selain itu SM juga memiliki anak yang masih kecil yang masih sangat membutuhkan perhatian dari seorang ibu," kata Sri.
SM mengambil susu tersebut di atas etalase kaca toko dengan cara mengelabui si pemilik toko agar mengambilkan obat yang berada di belakang. Sewaktu Zamroni mengambil obat tersebut, SM langsung memasukkan satu kaleng susu merk Nestle isi 500 gram yang berada diatas etalase kaca ke dalam tas plastik warna hitam yang dibawanya.
Rupanya ulah SM diperhatikan Zainul, penjual pakaian di depan toko Zamroni. Setelah SM pergi, Zainul bertanya pada Zamroni apakah SM sudah membayar susu kaleng yang diambilnya. Zainul dan Zamroni pun mengejar dan menangkap SM karena susu itu belum dibayar. Keduanya memeriksa barang yang dibawa SM. Saat ditanya asal susu kaleng yang dibawa SM mengelak sehingga terjadi percekcokan.
Keributan itu membuat pedagang dan pengunjung pasar mengerumuni SM, Zamroni, dan Zainul. Suasana semakin memanas, kedua pihak saling berdebat. Petugas keamanan pasar pun mengamankan SM dan menghungi pos polisi pasar. SM lalu dibawa ke Kepolisian Sektor Gresik untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepada polisi SM mengakui mencuri satu kaleng susu untuk anaknya yang masih kecil. Uangnya habis untuk membayar sekolah anaknya yang lain. SM merasa malu dan menyesal.
Dimaafkan
Akhirnya, pemilik toko minuman, Zamroni, mencabut laporannya di Polsek Gresik, Senin (1/2/2010). Dia mengaku kasihan pada SM yang memiliki anak masih kecil. "Toh barang yang dicuri hanya senilai Rp 7.500. Saya ikhlaskan pak. Kasihan ibu itu kalau harus dipenjara, anaknya masih kecil-kecil," kata Zamroni.
Kepala Polsek Kota, Ajun Komisaris Sri Andriyani mempertemukan SM dan Zamroni. Keduanya sepakat tidak mempermasalahkan perkara itu. SM meminta maaf kepada Zamroni dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Anggota Polsek Gresik pun Senin siang memulangkan SM ke rumahnya. "Kami melakukan mediasi mengingat korban sudah mencabut laporannya dan juga barang yang dicuri harganya juga tidak seberapa. Selain itu SM juga memiliki anak yang masih kecil yang masih sangat membutuhkan perhatian dari seorang ibu," kata Sri.
www.forum-buku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar