Kehadiran dua ikan lele raksasa di Kampung Bebedahan RT01/02, Babakan Penghulu, Cinambo Kota Bandung menarik perhatian banyak orang.
Tidak hanya warga sekitar, mereka berdatangan juga dari kawasan Soekarno-Hatta hingga Kiaracondong. Satu lele raksasa itu pun sempat ditawar seharga Rp200 ribu.
”Kemarin sempat ada yang tawar lele saya seharga Rp200 ribu untuk satu lele. Tapi tidak saya lepas. Biarkan saja dulu saya simpan di rumah biar menarik perhatian pengunjung dulu, kata Nanang Bin Engkos (55), pemilik kedua lele raksasa tersebut,” kepada wartawan, Selasa (2/2/2010).
Hingga saat ini, kedua ikan lele itu masih terus menjadi tontonan warga. Warga sekitar bahkan menyimpan kencleng. Dana yang terkumpul dari kencleng tidak akan digunakan sendiri, namun untuk disumbangkan ke Masjid Miftahus SyaAddah. Di mulut gang dekat rumah Nanang tampak tulisan Lele Terbesar di Kampung Bebedahan.
Nanang mengaku tidak tahu sampai kapan akan terus menyimpan kedua ikan lele raksasa tersebut. Saat ini, ia hanya ingin memelihara ikan-ikan tersebut agar pengunjung bisa melihatnya.
”Saya belum tahu sampai kapan akan memelihara ikan-ikan ini. Yang jelas, ikan ini biar dipelihara dulu, biar banyak yang datang ke kampung ini. Lagipula, banyak saran agar kedua ikan raksasa ini tidak dijual,” kata Nanang.
Ayoh (45) seorang warga mengaku kaget dengan temuan ikan lele raksasa tersebut. Sebab, kata dia, selama ini di kampungnya belum pernah ada kejadian aneh, termasuk temuan ikan lele raksasa.
”Ya tentu saja saya kaget. Belum pernah seumur-umur saya melihat ikan lele raksasa. Makanya, begitu melihat dua ikan ini, saya penasaran ingin melihat dari dekat,” kata Ayoh.
Tidak hanya warga sekitar, mereka berdatangan juga dari kawasan Soekarno-Hatta hingga Kiaracondong. Satu lele raksasa itu pun sempat ditawar seharga Rp200 ribu.
”Kemarin sempat ada yang tawar lele saya seharga Rp200 ribu untuk satu lele. Tapi tidak saya lepas. Biarkan saja dulu saya simpan di rumah biar menarik perhatian pengunjung dulu, kata Nanang Bin Engkos (55), pemilik kedua lele raksasa tersebut,” kepada wartawan, Selasa (2/2/2010).
Hingga saat ini, kedua ikan lele itu masih terus menjadi tontonan warga. Warga sekitar bahkan menyimpan kencleng. Dana yang terkumpul dari kencleng tidak akan digunakan sendiri, namun untuk disumbangkan ke Masjid Miftahus SyaAddah. Di mulut gang dekat rumah Nanang tampak tulisan Lele Terbesar di Kampung Bebedahan.
Nanang mengaku tidak tahu sampai kapan akan terus menyimpan kedua ikan lele raksasa tersebut. Saat ini, ia hanya ingin memelihara ikan-ikan tersebut agar pengunjung bisa melihatnya.
”Saya belum tahu sampai kapan akan memelihara ikan-ikan ini. Yang jelas, ikan ini biar dipelihara dulu, biar banyak yang datang ke kampung ini. Lagipula, banyak saran agar kedua ikan raksasa ini tidak dijual,” kata Nanang.
Ayoh (45) seorang warga mengaku kaget dengan temuan ikan lele raksasa tersebut. Sebab, kata dia, selama ini di kampungnya belum pernah ada kejadian aneh, termasuk temuan ikan lele raksasa.
”Ya tentu saja saya kaget. Belum pernah seumur-umur saya melihat ikan lele raksasa. Makanya, begitu melihat dua ikan ini, saya penasaran ingin melihat dari dekat,” kata Ayoh.
www.forum-buku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar