"Sukses Startup Tanpa Modal?" adalah tema konferensi pers Startup Weekend yang diadakan di Ciputra World Marketing Gallery, Jakarta. Acara Startup Weekend Indonesia ini akan diadakan pada Jumat 20 Mei hingga 22 Mei mendatang.
Menurut penyelenggara Startup Weekend, memulai usaha bukan semata-mata bermodalkan uang. Gagasan atau ide-lah yang menjadi hal terpenting dalam kesuksesan bisnis baru. Penyataan ini memang sangat bisa didebat, tentunya harus dibuktikan dengan mengikuti acara ini. Acara digelar 54 jam tanpa henti dan diharapkan bisa ditutup dengan peluncuran startup dari para peserta.
Startup Weekend. akan menjadi bagian dari rangkaian acara Global Enterpreneurship Week Indonesia 2011 yang diorganisir oleh Indonesia Technopreneur Community (ITC). 100 orang Indonesia dengan latar belakang beragam diharapkan berkumpul bersama untuk berbagi ide, membangun tim, membuat produk , perencanaan bisnis serta meluncurkan bisnisnya tersebut.
Secara detil acara dibagi menjadi tiga sesi penting. Hari pertama adalah pemaparan ide, di mana peserta mempaparkan ide-ide terbaiknya agar menginspirasi peserta lain untuk bergabung dalam tim. Pada hari kedua, para peserta akan berada pada fase grouping, di mana tim memfokuskan diri untuk pengembangan konsumen, memvalidasi ide, mempraktekkan LEAN Startup Methodologies dan membangun minimal viable product. Hari terakhir, acara dilanjutkan dengan demo prototipe untuk memperoleh timbal balik berharga dari panel, fasilitator dan para pakar. Acara ditutup dengan peluncuran startups dari peserta.
Acara ini akan difasilitatori oleh Joey Pomerenke dari Kauffman Foundation dan Dhakasinamoorthy Dash dari Startup Weekend ASEAN. Penyelenggara juga menggandeng International Design School yang diwakili oleh Andi S. Boediman, Universitas Ciputra Entrepreneurship Center diwakili oleh Antonius Tanan. Partner investor acara ini, Investidea, diwakili oleh Charles.
Beberapa hal menarik diungkapkan oleh para narasumber lokal ini. Andi S. Boediman menekankan istilah “nyolong dan nodong”. Artinya, startups atau perusahaan yang baru harus bisa “mencuri” konsumen dari produk-produk yang sudah ada dan “nodong” konsumen untuk menggunakan dan membayar produk startups. Investidea memberikan petunjuk bahwa pihaknya mencari produk yang berorientasi kepada konsumen, termasuk di dalamnya aplikasi mobile.Setelah berinvestasi di tiga startups, Investidea masih mencari dua startups lagi untuk didanai. Estimasi dana yang diinvestasikan untuk setiap startups bisa mencapai US$100.000.
Antonius Tanan mengungkapkan ”7 Pertanyaan Ciputra” sebagai kunci apakah produk atau perusahaan tersebut dapat bertahan atau tidak. Pertama adalah passion — ini mungkin suatu jargon yang sudah santer didengung-dengungkan. Passionate berarti hal yang dilakukan bukanlah lagi dianggap sebagai beban melainkan sebuah kesenangan. Kedua adalah mengetahui peluang di bidang usahanya. Tidak mengetahui peluang adalah seperti berperang tanpa tahu medan dan kekuatan lawan. Hal ketiga adalah bahwa produk yang dihasilkan bisa membuat konsumen tidak bisa mengatakan tidak -- karena memang sudah menjadi kebutuhan.
Hal yang keempat di 7 Pertanyaan Ciputra adalah bagaimana berhadapan dengan kompetitor. Jika ada pesaing serupa apa yang akan Anda lakukan? Hal yang kelima mungkin agak tak sesuai dengan tipe startups teknologi, yaitu bagaimana cara mendapatkan bahan baku paling murah.
Pertanyaan keenam berkaitan dengan model bisnis, bagaimanakah caranya memiliki model bisnis yang efisien? Sementara pertanyaan terakhir berkaitan dengan sifat mental pendiri dan pelaku usaha. Apakah iap rugi jika nantinya bisnis ini belum berhasil. Ketujuh pertanyaan ini tentunya mewakili kemampuan suatu bisnis untuk dapat bertahan dan menghadapi persaingan.
DailySocial.net adalah sebuah blog yang membahas teknologi web dan internet dari dalam dan luar negeri, strategi perusahaan IT/Web global, dan juga memperkenalkan startup-startup Indonesia. Blog ini didirikan Rama Mamuaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar