Mereka adalah Kabag Operasional (Ops) Polres Bojonegoro Kompol Suhariyono, Kabag Bina Mitra Kompol Husein Hidayat, Kasat Intelkam AKP Tejo S, dan Kabag Samapta AKP Temmy A Rachman. Selain penasaran atas wujud jenglot itu, kedatangan para perwira itu ke tempat Mbah Lamidi adalah untuk membahas persiapan pengamanan sehubungan dengan rencana memamerkan jenglot itu kepada khalayak umum, Sabtu (16/5).
“Kami sedang menyiapkan pola pengamanannya sehingga nanti warga yang melihat jenglot bisa aman,” kata Kompol Suhariyono. Polres tidak ingin berita tentang jenglot yang sudah tersebar luas di Bojonegoro itu membuat warga berduyun-duyun datang, tapi dengan pengamanan minimal. Karena itu, kata Husein Hidayat, pihaknya berupaya menyiapkan pengamanan sejak dini.
“Mulai kemarin sudah ada beberapa petugas yang mengawasi sekitar rumah Mbah Lamidi,” ujarnya.
Bahkan, dengan aparat desa setempat, kemarin juga dibahas rencana memindahkan lokasi pameran jenglot ke rumah Kepala Desa Ngadiluhur karena rumah Mbah Lamidi sempit. Di rumah Kades H Dianto terdapat tempat parkir yang memadai. Juga, akses jalan menuju rumah kades cukup lebar, yakni jalan poros desa.
“Jangan sampai penonton jenglot di rumah Mbah Lamidi berdesak-desakan dan kemudian terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Padahal, akses masuk ke rumah Mbah Lamidi melewati jembatan bambu sempit dan memanjang,” imbuh Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Suharyono. “Rumah kades kelihatannya cukup bisa dipertimbangkan untuk mempertontonkan jenglot. Sebab, jalannya lumayan besar,” katanya.
Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir warga Kecamatan Balen geger sehubungan dengan ditemukannya jenglot, yang disebut-sebut berwajah wanita dan berbadan ular. Sejumlah orang telah melihat sendiri makhluk mistis itu, yang banyak diyakini keberadaannya oleh sebagian masyarakat Jawa.
Makhluk ini lebih banyak diam seperti mummy ketika dilihat oleh warga di sekitar rumah Mbah Lamidi. Jenglot tersebut bertinggi badan sekitar 18 cm, rambut panjang sekitar 20 cm, dengan di bagian muka terdapat dua alis warna putih memanjang. Matanya terbelalak, ada dua taring, dan badan sampai ekor panjangnya (kalau menjulur) diperkirakan sampai 90 cm.
Selain itu, juga ada dua tangan yang menyilang di dada, dengan jari-jari berwarna hitam dan kukunya memanjang. Di bawah pantatnya seperti ada besi warna kekuning-kuningan. “Jenglot ini untungnya melingkar, jadi tubuhnya tidak terlalu panjang. Kalau memanjang jelas akan bisa sekitar 90 cm,” kata Mbah Lamidi yang menemukan jenglot itu saat menjalani ritual supranatural pada 7 Mei lalu di sungai desanya.
Kemarin, beberapa warga dari kecamatan di luar Balen berdatangan di rumah Mbah Lamidi. Mereka ingin melihat bentuk dan keaslian jenglot berbadan ular itu. Namun, keinginan warga harus dipendam lebih dulu. “Sekarang belum bisa lihat, Sabtu besok saya akan ke sini lagi,” kata Ainurrofiq, warga Kecamatan Kapas.
Selain meninjau lokasi secara langsung, para petinggi Polres Bojonegoro kemarin juga menyarankan kepada Kades Ngadiluhur untuk ikut menyiagakan hansip setempat. “Nanti juga harus diatur bagaimana tempat parkirnya, pintu masuk dan juga keluar,” ucap Suharyon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar